IMPLEMENTASI ALGORITMA BREADTH FIRST SEARCH DAN METODE CERTAITY FACTOR PADA SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT TANAMAN CABAI
DOI:
https://doi.org/10.21063/jtif.2021.V9.2.82-91Kata Kunci:
Sistem pakar, Certainty factor, Breadth fist search, Tanaman cabaiAbstrak
Intisari
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Lima Puluh Kota mencatat terjadinya penurunan produksi cabai setiap tahunnya yang dapat menyebabkan kerugian langsung kepada petani. Hal ini disebabkan karena adanya penyakit yang dapat mengurangi kuantitas dan kualitas hasil, peningkatan biaya produksi, dan mengurangi kemampuan usaha tani. Untuk mengatasi masalah ini Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura sudah menurunkan penyuluh pertanian lapangan (PPL) sebagai komunikator pembangun yang diharapkan dapat bermain multiperan, sebagai guru, pembimbing, penasehat, penyampai informasi dan mitra petani. Pada Kabupaten Lima Puluh Kota, jumlah penyuluh pertanian yang ada berjumlah 104 orang. Mereka membina 166.157 jiwa petani dengan lahan seluas 22.282 ha dan lahan perkebunan seluas 28.150 ha yang tergabung lebih dari 1.400 kelompok tani dan tersebar di 410 jorong, 79 nagari, dan 13 kecamatan di Kabupaten Lima Puluh Kota. Karena tidak sebandingnya penyuluh dengan banyaknya daerah menyebabkan proses penyuluhan, kinerja penyuluh, dan ilmu yang akan disampaikan kepada petani menjadi tidak maksimal. Oleh karena itu dirancanglah sebuah sistem yaitu sistem pakar diagnose penyakit tanaman cabai dengan metode CF (Certainty Factor) dan algoritma BFS (Breadth First Search). Yang berfungsi untuk membantu masyarakat dalam melakukan konsultasi tanpa harus menemui pakar penyakit ataupun menunggu ketika dilakukan penyuluhan.
Kata Kunci : Sistem pakar, Certainty factor , Breadth fist search, Tanaman cabai
Referensi
Arhami, M. 2005. Konsep Dasar Sistem Pakar. Jilid 1. Yogyakarta: Andi.
A. S dan Shalahudin. 2018. Entity Relationship Diagram (ERD).
Duriat, A.S., dan S. G. Sastrosiswojo. 2009. Pengendalian Hama Penyakit Terpadu Pada Agribisnis Cabai. Penerbit Swadaya, Jakarta. Ha 98-99.
Fuljan. M, 2017. Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Tanaman Cabai Menggunakan Metode Forward Chaining Berbasis Android.
Fathansyah. 2015. Basis Data Revisi Kedua. Bandung: Informatika.
Jogiyanto. H. M. 2000. Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta. Andi.
Kusrini, Merlina, Nita, dan Rahmat Hidayat. 2008. Perancangan Sistem Pakar. Ghalia Indonesia. Yogyakarta.
Khadir, Abdul. 2008. Dasar Pemograman Web Dinamis Menggunakan PHP. Yogyakarta: Andi Offset.
Khair, Abdul. 2008. Tuntunan Praktis Belajar Database Menggunakan MySQL. Yogyakarta: Andi Offset.
Munir Rinaldi. 2011. Algoritma Dan Pemograman. Bandung: Informatika.
Prajnanta, F, 2001. Agribisnis Cabai Hibrida. Penebar Swadaya: Jakarta.
Rosdiana, S. 2019. Sistem Pakar Diagnosis Hama Dan Penyakit Pada Tanaman Kopi Menggunakan Metode Breadth First Search (BFS) Berbsis Web.
Rahmat Antonius C. 2010. Algoritma Dan Pemograman Dengan Bahasa C. Edisi 1. Yogyakarta: Andi.
Semangun, Haryanto. 1996. Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan. Gadjh Mada University. Yogyakarta.
Semangun, Haryono. 2005. Penyakit-Penyakit Tanaman Pangan di Indonesi. Gadjah Mada University Press. Bulaksumur Yogyakarta.
Sihotang, H. T. 2014. Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Kolesterol Pada Remaja Dengan Metode Certainty Factor (CF) Berbasis web. Jurnal Mantik Penusa, 15(1).
Sutojo. T, S.Si, M.Kom dkk. 2010. Kecerdasan Buatan. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Swara, G. Y. (2018). Pengembangan Sistem Pakar Pemilihan Mobil Murah Ramah Lingkungan (Low Cost Green Car). Jurnal Teknoif ITP, 6(1), 42-47.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 Jurnal Teknoif Teknik Informatika Institut Teknologi Padang
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal ini dilisensikan berdasarkan Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-SA 4.0).
Penulis memegang hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama.
Karya tersebut dapat dibagikan dan diadaptasi, bahkan untuk tujuan komersial, selama penghargaan yang sesuai diberikan dan setiap kreasi baru dilisensikan dengan ketentuan yang sama.
